Al-Fatihah,
Tujuh Ayat yang di Ulang
Diantara fungsi Al-Quran yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW adalah untuk menyampikan risalah ketauhidan-Nya. Sebagai umat
islam yang taat pada perintah Tuhannya, pastilah mereka tidak asing dengan
bacaan surat Al-fatihah, karena minimal setiap harinya membaca berulang-ulang
minimal lima kali sehari dalam sholat wajib. Para bijak bestari mengatakan, “Tak kenal maka
tak sayang”, oleh sebab itu, alangkah naifnya diri kita sebagai umat islam yang
mengaku cinta Allah dan Rasul-Nya, siang dan malam terus melakukan sholat wajib
dan membaca surat Al-fatihah di dalamnya, akan tetapi tidak memahami esensi
dari surat Al-fatihah itu sendiri, yang memiliki berjuta-juta makna tersirat didalamnya, yang dengan kata lain kita tidak mengenal surat Al-fatihah dengan baik.
As-Shaikh Muhammad Ali As-Sobuni dalam karyanya yang berjudul “Tafsir Ayat Ahkam” memaparkan
beberapa poin penting tentang surat Al-fatihah, serta menjelaskan beberapa
keistimewaan yang terkandung didalamnya.
Dibalik
Rahasia Surat Al-Fatihah
Pertama, Surat
Al-Fatihah adalah surat pertama dalam (urutan) mushaf Al-Quran. Hal ini
dikuatkan dengan penamaan surat itu sendiri, dalam bahasa arab, kata Al-Fatihah
diambil dari kata Iftitah artinya ‘pembuka’, oleh karena itu surat
Al-fatihah berada di bagian awal dalam urutan tata terbib peletakan surat dalam
mushaf Al-Quran.
Kedua, Surat Al-Fatihah disebut
sebagai ‘Ummul Kitab’ (Induk dari Al-Quran), karena makna dari semua isi
Al-Quran terkandung di dalamnya. Dimulai dengan pujian kepada Allah SWT,
pengakuan keesaan Tuhan, pengabdian seorang hamba dengan menjalankan perintah
dan menjauhi larangan-Nya, serta permohonan untuk memperoleh hidayah serta penetapan
iman.
Ketiga, Surat Al-Fatihah disebut
juga sebagai “Sab’ul Matsani”, yaitu tujuh ayat yang diulang-ulang.
Artinya surat Al-fatihah yang berjumlah tujuh ayat ini dibaca berulang-ulang di
setiap rakaat saat melaksanakan sholat. Diriwayatkan dari sekelompok para
sahabat, bahwasanya mereka telah menafsirkan firman Allah SWT (ولقد اتيناك سبعا من المثاني ) , mereka berpendapat bahwa
yang dimaksud dengan “Sab’ul Matsani” dalam ayat ini adalah surat
Al-Fatihah, karena ayat dari surat ini sesuai dengan namanya, yaitu tujuh ayat.
Imam Al-Qurthubi juga mengatakan dalam kitab
tafsirnya yang sangat tersohor diseluruh dunia, “Al-Jâmi lî Ahkâmil
Quran” bahwa
surat Al-Fatihah memiliki dua belas nama lain, diantaranya yaitu As-Syifa,
Al-Wafiyah, Al-Kafiyah, Al-Asas dan Al-Hamdu. Bahkan, sebagian ulama
lainnya, yaitu Imam Al-Alusi berpendapat bahwa nama surat
Al-fatihah mempunyai nama sekitar dua puluh lebih, hal ini dijelaskan dalam
kitab beliau Rûhul Ma’âni.
Keistimewaan Surat Al-Fatihah
Pertama, Diriwayatkan dari Imam Bukhari
dalam kitab Shahihnya, dari Abu Said bin Muala R.A dia berkata : Ketika aku
sedang mendirikan sholat di masjid, tiba-tiba Rasulullah SAW memanggilku sedangkan
aku tidak menjawab sampai aku selesai menunaikan sholatku, dan setelah selesai
aku mendatangi beliau. Kemudian Rasulullah SAW bertanya, Kenapa kau tidak
datang saat kupanggil? Abu Said menjawab, aku tadi sedang melaksanakan sholat
wahai Rasulullah. Nabi SAW bersabda, apa kau tidak mendengar bahwa Allah SWT
berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu.” (Q.S Al-Anfal: 24).
Kemudian sebelum Abu Said keluar masjid, Nabi
SAW bersabda, kemarilah wahai Abu Said, aku akan mengajarimu sebuah surat yang
paling mulia di dalam al-Quran. Beliau bersabda, الحمد لله رب العالمين [Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam], ketahuilah ayat itu adalah potongan dari surat Al-Fatihah,
ialah “Sab’ul Matsâni” Tujuh
ayat yang diulang.
Kedua, Diriwayatkan dari Imam Ahmad dalam
musnad beliau, bahwa konon sahabat Ubai bin Kaab membaca Ummul Quran,
Surat al-Fatihah dihadapan Nabi SAW, dan beliau bersabda : “Demi Dzat yang
jiwaku berada dibawah genggaman-Nya, tidaklah diturunkan sebuah surat yang bisa
menyamai agungnya Surat ini dalam kitab
Taurat, Injil, Zabur, ataupun Al-Furqan, ialah “Sab’ul Matsani”.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita
ketahui bahwa Allah SWT dan Rasulullah SAW mengistimewakan surat Al-fatihah dengan
menyebutnya sebagai “Sab’ul Matsani” Tujuh ayat yang diulang. Tegasnya
yaitu setiapkali melaksanakan sholat, pastilah kita tidak pernah luput dari
membaca surat Al-fatihah dalam setiap rakaatnya, tujuh belas rakaat wajib dalam
shalat fardlu ditambah beberapa rakaat shalat sunnah lainnya, serta banyak lagi
bacaan surat Al-fatihah yang dibacakan diluar shalat, pastilah setiap harinya
yang paling banyak diulang adalah bacaan surat Al-fatihah, itulah diantara
sebab surat Al-Fatihah dinamakan “Sab’ul Matsani” Tujuh ayat yang
diulang.
-Bersambung-
0 comments:
Post a Comment